Aktivitas Inbound dan Outbound Logistik

By. Alfian Andi A. - 21 Jul 2023

Bagikan:
img

papuamitra.com - Operasi logistik sendiri dapat dibagi menjadi dua proses terpisah yakni logistik inbound (barang masuk) dan logistik outbound (barang keluar). Ketika kedua proses tersebut dioptimalkan dan dikoordinasikan secara sinkron, maka keduanya dapat meningkatkan kekuatan hubungan pengiriman bisnis, efektivitas biaya, dan profitabilitas di sepanjang rantai logistik pengiriman di PT. Papua Utama Mitra (PUM). Berikut penjelasan mengenai aktivitas kedua hal tersebut:

Baca juga: Apa Itu Logistik? Pengertian, Tujuan dan Manfaat

INBOUND LOGISTIK

1. Pengadaan. Ada 2 pengadaan barang yang dilakukan di PT. PUM. Pertama adalah pengadaan daging beef yang akan dikirim untuk kebutuhan PT. Pangansari Utama dan yang kedua adalah PT. PUM hanya menyediakan jasa kemas dan pengiriman barang yang dipesan oleh PT. Freeport Indonesia dari vendor.

2. Transportasi. Transportasi yang digunakan menggunakan truk box dan kontainer.

3. Penerimaan. Menangani kedatangan barang, membongkar truk di gudang dan memastikannya sesuai dengan no pesanan dari surat jalan yang ada .

4. Penanganan material. Penangnan dilakukan dengan car membungkus dan meletakkan barang dalam palet kayu, pemindahan barang yang diterima di dalam fasilitas gudang dan mengaturnya untuk pengiriman.

5. Putaway. Memindahkan barang dari dok penerima ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis dan waktu kedatangan barng. Staf menyimpan semuanya di lokasi yang ditentukan menggunakan forklift.

6. Penyimpanan dan pergudangan. Mengelola barang sebelum dikirim menggunakn kontainer. Bidang ini bertanggung jawab untuk memastikan item dimasukkan ke dalam nomor kontainer yang tepat dan dalam jumlah yang sesuai.

7. Manajemen persediaan. Mengelola jenis dan jumlah barng yang ada didalam gudang penyimpanan.

8. Mempercepat. Mengelola kemajuan dan menjadwalkan material sesuai dengan jadwal keberangkatan kapal.

9. Distribusi. Mengirim barang menggunakan kontainer dan kapal kargo menuju Timika.

10. Reverse logistik. Penanganan ketika terjadi pengembalian, cacat, masalah pengiriman, dan perbaikan.

Baca juga: 5 Komponen Manajemen Logistik

OUTBOUND LOGISTIK

1. Manajemen Gudang dan Penyimpanan. Logistik masuk dan keluar tumpang tindih dalam manajemen gudang. Tetapi logistik outbound berhubungan dengan produk jadi yang keluar. Logistik outbound memenuhi pengiriman pesanan yang dikirim langsung ke perusahaan pemesan seperti PT. Pangansari Utama dan PT. Freeport Indonesia di Papua.

2. Manajemen Inventaris. Manajemen inventaris merupakan sebuah proses yang menentukan tempat terbaik untuk menyimpan barang di gudang untuk pemenuhan pesanan yang cepat dan operasi pengambilan dan pengepakan pesanan. Ada 2 gudang yang ada di PT. PUM, gudang kering dan gudang basah. gudang kering adalah peyimpanan untuk material jadi ataupun non pangan. Sedangkan gudang basah digunakan untuk menyimpan bahan pangan atau bahan yang mudah rusak seperti buah, sayur dan daging.

3. Transportasi. Modal dan metode pengiriman produk menggunakan kontainer yang diangkut truk untuk dikirim ke pelabuhan. Misalnya, barang besar seperti mesin berat dapat dikirim dengan kontainer biasa. Lalu, barang-barang yang mudah rusak atau butuh suhu khusus memerlukan kendaraan berpendingin seperti kontainer reefer.

4. Pengiriman. Pengiriman dilakukan sesuai dengan jadwal kedatangan dan berangkat kapal dari pelabuhan. Selain itu, pesanan harus memiliki item dan jumlah yang benar, dan paket tidak boleh hilang atau rusak dalam perjalanan. Logistik outbound mengambil tanggung jawab untuk langkah ini.

5. Saluran Distribusi. PT. PUM hanya menyediakan jasa gudang dan pengiriman untuk barang-yang dipesan PT. Freeport Indonesia, sedangkan untuk daging beef PT. PUM mengirim barangnya untuk PT. Pangansari Utama.








Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp