papuamitra.com - HSE (Health, Security, and Environment) merupakan sebuah sistem penting dari perusahaan logistik yang bertanggung jawab dalam hal urusan kesehatan, keselamatan kerja, dan pengelolaan lingkungan. HSE dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah hal yang sama secara tugas dan fungsinya di perusahaan.
Sistem HSE ini dimiliki dan diterapkan oleh PT. PUM untuk memastikan kegiatan operasional yang dilakukan tidak merugikan karyawan. Perusahaan memiliki tim pelaksana dan pengawas yang disebut dengan HSE officer untuk menangani kesehatan dan keselamatan pekerja dilingkungan kerja. Tim HSE ini membuat akan kebijakan-kebijakan yang digunakan dalam kegiatan operasional. Tim ini ditujukan untuk mempelajari dan menerapkan aspek-aspek praktis dalam melindungi lingkungan dan menjaga kesehatan serta keselamatan pekerja di tempat kerja.
Tugas HSE:
HSE yang ada di PT. PUM yakni memberikan keamanan dan keselamatan kepada setiap pekerja melalui kebijakan yang telah ditetapkan. Manajemen HSE adalah hal penting yang telah dilaksanakan guna melindungi setiaap karyawan di area outdoor maupun indoor. Sehingga, kejadian-kejadian tak diinginkan seperti kecelakaan bisa dihindari dengan memastikan tingkat kesehatan maupun keselamatan di area kerja.
Dengan kata lain, tugas HSE adalah mengidentifikasi segala aspek-aspek terkait ketertiban, kebersihan, maupun kesehatan dalam kegiatan operasional perusahaan. HSE bertanggung jawab untuk mengatur dan menjalankan prosedur K3 ini sesuai standar tertentu
Fungsi HSE:
Adanya tim divisi HSE di sebuah perusahaan sudah diatur oleh pemerintah dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1979 mengenai Keselamatan Kerja. Bagi sebuah perusahaan dan para karyawannya, berikut merupakan fungsi dari HSE:
1. Mencegah dan Mengurangi Kecelakaan
Meminimalisir kelalaian dalam kegiatan operasional merupakan hal yang penting untuk mencegah kecelakaan kerja. Kegiatan yang dilakukan di PT. PUM salah satunya adalah pergudangan logistik yang dilakukan menggunakan alat berat seperti forklift dan menggunakan kontainer sebagai wadah pengiriman. Hal ini tentunya sangat beresiko terjadi kecelakaan pada pekerja maupun alat. Penerapan HSE yang optimal sangat membantu menghindari resiko cedera fisik yang dapat terjadi pada kecelakaan kerja.
2. Meningkatkan Kepercayaan Karyawan
Penerapan HSE di PT. PUM tentunya telah melalu standar operasional yang ada. Hal ini tentunya mendorong kepercayaan karyawan akan kesehatan dan keselamatan kerja saat bekerja. Dengan begitu karyawan akan merasa terlindungi dan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya tanpa rasa takut akan resiko kecelakaan yang mungkin terjadi.
3. Menghindari Penurunan dan Hilangnya Pendapatan
Kelalaian pekerja akan penerapan HSE dapat menimbulkan kecelakaan karyawan maupun mesin operasional. Kerusakan mesin akan menimbulkan pengeluaran anggaran untuk perbaikan mesin tersebut. Disamping itu kerusakan mesin juga menimbulkan pengurangan ataupun pemberhentian produksi akibat waktu perbaikan mesin. Kedua hal tersebut berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan.
4. Menghindari Tuntutan Hukum
Pengelolaan dan penerapan HSE yang tidak baik akan menimbulkan permasalahan yang dapat berbau hukum. Sebagai contoh kecelakaan kerja sampai cacat atau limbah yang mengotori lingkungan yang akan mendatangkan tuntutan hukum bagi perusahaan. Hal-hal semacam ini bisa dicegah apabila perusahaan mau berinvestasi dengan menerapkan prosedur HSE di lingkungan kerja.
Baca juga: Mengenal Warehouse Management System dalam Pergudangan
Penjelasan diatas merupakan gambaran singkat mengenai sistem HSE (Health, Security, and Environment) yang ada di PT. PUM. Tim divisi HSE selalu siaga dan menerapkan standar operasional dengan baik dan benar. Penerapan HSE ini dalam logistik pergudangan sangatlah penting guna menjaga dan menghindari kerugian yang diluar kendali.