papuamitra.com - Daging merupakan bahan pangan hewani yang banyak mengandung nutrisi didalamnya. Daging mengandung bahan organik seperti protein, lemak, karbohidrat, sumber vitamin, mineral dan air. Hal tersebut membuat daging rentan akan kerusakan apabila tidak ditangani dengan baik. Tak jarang masyarakat sering kali menganggap remeh akan penyimpanan daging sehingga hal ini akan berdampak pada kesehatan apabila dikonsumsi. Kerusakan yang dapat timbul akan mempengaruhi rasa, kualitas fisik dan keamanannya. Berikut merupakan penjelasan penyimpanan daging yang baik dan mudah:
Kontaminasi
Penanganan daging yang salah akan menimbulkan permasalahan seperti kontaminasi dan pencemaran. Daging yang masih segar mengandung air sekitar 75%. Hal ini berarti daging merupakan tempat yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit. Perlakuan fisik yang salah akan mempengaruhi kualitas daging yang dikonsumsi. Kontaminasi dapat disebabkan dari berbagai hal seperti pengemasan, pencucian, pemotongan dan proses memasak. Penanganan daging harus dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan peralatan yang bersih untuk menghindari bakteri.
Penanganan
Daging yang baru dibeli dari supermarket umumnya telah dikemas kedap udara sehingga kemungkinan kontaminasi akan sangat sedikit berbeda dengan daging dari pasar dan tempat kurban. Daging dari pasar atau tempat kurban umumnya orang tidak terlalu memperhatikan kebersihan peralatan. Hal ini akan membuat daging rentan untuk tercemar. Berikut merupakan penanganan daging yang baik dan mudah untuk dilakukan:
1. Daging tidak perlu dicuci
Pencucian daging dapat memperbesar kemungkinan daging terkontaminasi bakteri. Umumnya masyarakat mencuci daging untuk membersihkan dari kotoran dan bakteri. Bakteri pada daging tidak akan hilang dengan hanya pencucian hal ini justru memperbesar bakteri tumbuh dan berkembang di daging, karena daging yang telah dicuci akan mengandung banyak air dimana air sendiri merupakan tempat yang baik untuk perkembangan bakteri.
2. Peralatan harus bersih
Saat proses pemotongan daging peralatan yang digunakan harus dalam keadaan bersih dan steril. Lebih baik mencuci peralatan dahulu sebelum menangani daging. Alat yang dimungkinkan menjadi perpindahan bakteri seperti pisau, talenan, wadah penyimpanan.
3. Bungkus daging dengan rapat
Udara juga merupakan salah satu aspek penting dalam penyimpanan daging. Bakteri aerob akan berkembang di tempat yang ada udara didalamnya. Dengan menutup rapat atau kedap udara meminimalisir bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Daging yang akan disimpan baiknya dimasukkan kedalam plastik lalu dipress atau dimasukkan ke wadah kedap udara dan ditutup rapat.
4. Tempat penyimpanan
Tempat penyimpanan yang baik untuk daging adalah di freezer/pendingin. Karena pada freezer terdapat pengaturan suhu yang dimana suhu sangat mempengaruhi perkembangan bakteri. Suhu dibawah 0 derajat mampu menekan perkembangan bakteri sebaliknya jika daging dibiarkan dalam suhu ruang akan memicu pertumbuhan bakteri.
Baca juga: Konsumsi dan pemberian pakan pada penggemukan sapi potong
Suhu dan masa simpan
Suhu dikulkas/pendingin memegang peranan paling penting dalam penyimpanan bahan makanan terutama daging. Atur suhu saat daging dimasukkan ke dalam kulkas dan pastikan suhu freezer di bawah -18° C. Selain itu, isi kulkas sebaiknya tidak boleh penuh ataupun terlalu kosong. Jika terlalu penuh, sirkulasi udara tidak akan mengalir dengan baik. Tapi jika terlalu kosong, kulkas akan berusaha lebih keras untuk mendinginkan makanan sehingga menarik daya listrik yang besar.
Daging sapi dan ayam memiliki daya tahan yang berbeda. Daging sapi bisa disimpan di freezer dengan suhu di bawah -18° C selama maksimal 6-12 bulan. Sedangkan daging ayam bisa lebih lama, yakni satu tahun asalkan dimasukkan ke dalam freezer dalam keadaan segar. Beda bagian daging, beda pula daya tahannya. Untuk bagian daging has dalam bisa mencapai 12 bulan, tapi untuk bagian lidah atau jeroan hanya bisa bertahan maksimal 4 bulan di freezer. Namun untuk penggunaan di rumah, tentu idealnya tidak perlu selama itu dan bisa segera dipakai untuk kegiatan masak sehari-hari.