Konsumsi dan pemberian pakan pada penggemukan sapi potong

By. Alfian Andi A. - 17 Jul 2023

Bagikan:
img

papuamitra.com - Pakan merupakan aspek penting dalam penggemukan sapi potong. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging), serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup.

Pakan yang berkualitas mampu meningkatkan jumlah konsumsi yang nantinya mempengaruhi jumlah produktivitas ternak. Namun jenis dan jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu peternak harus paham bagaimana cara pemberian pakan dan jumlah konsumsi yang sesuai untuk penggemukan sapi potong.

Baca juga: MySQL: Pengertian, Keunggulan, dan Kekurangan

A. Jenis pakan

1. Hijauan

Hijauan adalah semua jenis bahan pakan yang berasal dari tanaman. Hijauan bisa berupa tanaman rumput (Graminae), tanaman kacang-kacangan (Leguminosa) dan limbah dari sisa pertanian ataupun hasil pegolahan/pengawetan (Silase, Fermentasi, Hay, dll). Fungsi hijauan sendiri dalam pakan sebagai sumber serat dan sumber enrgi untuk ternak.

Rumput (Graminae) adalah memiliki ciri batang silindris agak pipih, berbentuk herba atau berkayu. Daun tunggal, daun berbentuk garis atau lanset, dengan pertulangan daun sejajar. Bunga tersusun dalam bulir dan buah dinamakan buah padi. Contoh dari graminae adalah rumput odot, rumput gajah, rumput raja, rumput benggala dll.

Kacang-kacangan (Leguminosa) merupakan tanaman yang sangat potensial untuk pakan sapi dikarenakan kandungan dari protein kasar yang cukup tinggi diatas 20%. Protein kasar dalam pakan bertujuan untuk pembentukan masa daging. Contoh tanaman leguminosa adalah Gamal, Lamtoro, tanaman kacang, Kaliandra, Turi dll.

2. Konsentrat

Konsentrat merupakan pakan penguat yang merupakan campuran dari berbagai bahan pakan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi. Bahan pakan konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi potong biasanya adalah dedak padi, bungkil kelapa, jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap, dll, atau dapat juga memberikan konsentrat pabrikan yang telah diformulasikan dalam pembuatannya. Pemberian pakan kosentrat disesuaikan dengan kebutuhan umumnya pemberian konsentrat berkisar 1-2% dari bobot badan sapi.

3. Pakan tambahan

Pakan tambahan atau feed additive adalah bahan yang ditambahkan kedalam pakan untuk tujuan tertentu. Tujuan pemberian bahan ini antara lain untuk menunjang kesehatan, penunjang produktivitas, penyedia nutrisi essensial dan meningkatkan konsumsi (palatabilitas). Contoh dari feed additive adalah garam, probiotik, essensial oil dan mineral.

B. Kebutuhan

Pemberian pakan harus disesuaikan dengan kebutuhan berdasar tujuan dan berat badan dari sapi. Berikut tabel jumlah konsumsi sapi potong berdasar bobot badan:

Bobot badan

Kemampuan konsumsi bahan kering pakan (% bobot badan)

100 – 150

3,5

150 – 200

4

200 – 250

3,5

250 – 300

3

300 – 350

2,8

350 – 400

2,6

400 – 450

2,4

450 - 500

2

Pemberian jumlah pakan sapi dapat dilihat pada tabel berikut:

PBBH= Pertambahan Bobot Badan Harian, TDN= Total Digestible Nutrient

 Umumnya pemberian pakan sapi potong lebih besar jumlah konsentrat daripada hijauan. Pakan konsentrat mengandung jumlah nutrien seperti protein kasar dan sumber energi lebih besar daripada hijauan. Pemberian ini ditujukan untuk mempercepat produktivitas pembentukan massa daging.

Berikut contoh perhitungan pemberian pakan:

Sapi bakalan siap digemukkan dengan bobot badan 400 kg, kemampuan mengonsumsi bahan kering adalah 400 x 2,4% =9,6 kg, kebutuhan ini dibagi dua bagian yaitu 40% jerami atau rumput gajah (hijauan) dan 60% pakan tambahan (konsentrat)

Jerami dibutuhkan 40% x 9,6 kg = 3,8 kg. Sisanya yaitu 5,8 kg berupa pakan tambahan (konsentrat) misalnya dedak, tepung jagung, onggok atau yang lain tergantung mana yang diperoleh. Kadar bahan kering jerami umumnya 86%, sehingga riil jumlah jerami = 100/86 x 3,8kg = 4,4kg. Kadar bahan kering konsentrat 84%, sehingga riil jumlah konsentrat = 100/84 x 5,8 kg = 6,9kg. Jadi untuk sapi bobot 400 kg dibutuhkan jerami seberat 4,4kg dan konsentrat 6,9kg.

C. Metode pemberian

Pemberian pakan untuk penggemukan sapi potong ditujukan untuk menghasilkan pertambahan bobot badan yang optimal dengan waktu yang relatif singkat. pemberian baiknya disesuaikan dengan kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Pemberian pakan dapat dilakukan 2/3 kali dalam sehari. Pemberian pakan konsentrat dilakukan pada pagi hari untuk menigkatkan jumlah konsumsi pakan. Konsentrat diberikan sebelum pemberian pakan hijauan, namun sebelum pemberian konsentrat disarankan memberikan pakan hijauan terlebih dahulu guna merangsang air liur yang bertujuan sebagai buffer atau mempertahankan pH lambung.

Umumnya penggemukan sapi potong dilakukan dengan metode Dry Loy (dikandangkan). Metode ini sapi potong hanya dipelihara didalam kandang saja dan tidak digembalakan sama sekali. Sistem ini banyak dilakukan oleh peternak di Indonesia yang menggemukan sapinya secara intensif. Tujuannya agar memperoleh pertamabahan bobot harian yang tinggi. Konsentrat merupakan pakan utama sapi potong yang akan digemukkan dengan metode ini. Walaupun demikian hijauan juga tetap diberikan. Perbandingan konsentrat dan hijauan yang diberikan biasanya sekitar 6:4.








Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp